E-learning merupakan sistem pembelajaran elektronik, dimana peserta didik atau murid tidak perlu duduk di dalam kelas untuk menyimak setiap materi pembelajaran yang disampaikan guru secara langsung, tetapi dapat disimak setiap saat pada tempat dimana saja yang terhubung dengan fasilitas internet. Sehingga dengan adanya e-learning ini mempermudah guru dan siswa maupun Dosen dan Mahasiswa dalam melakukan proses belajar mengajar karena kita tidak perlu bertatap muka secara langsung. Terserah kita mau belajar atau ngakses kapan pun tetap bisa. Karena ciri khas dari E-learning itu sendiri ialah hilangnya interaksi langsung antara guru dan para siswa.
Sebagai sebuah sistem, E-learning sekurang-kurangnya terdiri atas: konten (content), perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), serta sumber daya manusia (brainware). Sistem E-learning memiliki kemampuan memperbarui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi pengajaran atau informasi. Menurut Indrayani (2007), penerapan e-learning akan semakin efektif bila berhubungan dengan usaha yang konsisten dan terintegrasi dari pelajar, lembaga, fasilitator, staff penunjang, dan administrator.
Materi e-Learning sebenarnya tidak harus di distribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan di distribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya siswa/pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di manapun.
Keberhasilan proses pembelajaran secara e-learning tergantung dari Sumber Daya Manusianya yaitu guru dan siswa yang terlibat di dalamnya. Proses pembelajaran e-learning tersebut akan lebih berhasil jika guru memenuhi ciri berikut:
Sedangkan proses pembelajaran e-learning tersebut akan lebih berhasil jika siswa memenuhi ciri :
Kelebihan dan keuntungan menerapkan e-learning :
Dari segi biaya, mengurangi pengeluaran biaya karena e-learning mampu mengurangi biaya pelatihan dan perjalanan untuk menghadiri pelatihan itu.
Terkadang administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa karyawan yang ingin dilatih hal ini karena untuk mengikuti pelatihan dikelas, seseorang karyawan harus meninggalkan pekerjaannya satu atau 2 hari. Dengan adanya e-learning ini karyawan tidak perlu lagi meninggalkan pekerjaannya karena bisa langsung mengakses kapan pun dan dimana pun saat ia berada, paling Cuma butuh waktu 1-2 jam-an.
Bagi tempat pendidikan yang aktif menyelenggarakan acara pelatihan, akan mengalami kesulitan dalam mencari ruang kelas yang memadai dan yang dapat menampung sekitar 10 sampai 20 pelajar serta menyediakan alat-alat pembelajaran lain. Tapi jika menggunakan e-learning, tempat pendidikan tidak perlu repot-repot lagi menyediakan ruang kelas tersebut dan infrastruktur, peralatan, serta buku-buku.
Pelajar memiliki gaya belajar berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila didalam suatu kelas ada siswa yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang pelajaran untuk memahaminya. Sehingga dengan adanya e-learning ini siswa yang belum memahami dan mengerti penjelasan guru dapat mengulangi pelajarannya dengan cara membuka e-learning sekolahnya.
E-learning mampu menjangkau wilayah geografis yang luas tidak terbatas pada wilayah tertentu karena bisa di akses sampai seluruh dunia.
Pembelajar akan lebih mandiri, karena aktif dan rajin membuka e-learning secara sendiri sehingga ilmu atau wawasan yang di dapat pun semakin banyak.
Beri Komentar